Senin, 19 Maret 2012

Bakso Rudal


Warung Bakso Rudal "Mas Marino"
JL. Tamangapa Raya No. 52
Harga berkisar Rp. 7000-

     Mendengar namanya, mungkin akan membuat kita bertanya-tanya seperti apakah rupa dari bakso rudal itu. Hal inilah yang kemudian memicu saya untuk melihat dan mencicipi bakso rudal secara langsung. Bermodal 7000 rupiah, saya sudah bisa mendapatkan seporsi bakso rudal lengkap dengan Pentolan sedang 5 dan Pentolan besar 1. Meskipun tampak kasat mata bakso rudal "Mas Marino" tidak jauh beda dengan bakso pada umumnya, cita rasa dan aroma dari bakso rudal "Mas Marino" memiliki ciri khas sendiri.


     Setelah mencicipi, sayapun penasaran ingin mengetahui filosofi dari bakso rudal. Ternyata, setelah meluangkan waktu beberapa menit berbincang-bincang, hasil yang saya dapat tidak seperti yang saya pikirkan. Alasan pemilik warung memberikan nama bakso rudal, tidak ada maksud tertentu. hanya saja ketika mau membuat warung bakso, pemilik pusing memberi nama yang kira-kira akan menarik minat orang-orang.



       Warung yang sudah berdiri sejak tahun 2007 ini, sudah 2 kali mengganti variasi baksonya. Awal memulai usaha, bakso yang dihidangkan tidak seperti bakso yang ddihidangkan sekarang. Awalnya bakso besar dengan bentuk uniik yang sekarang menjadi ciri khasnya, dulunya tidak ada. Namun seiring menjamurnya warung bakso, maka pemilik usaha mencoba variasi yang berbeda lain daripada yang lain. 
      Alhasil, BAKSO RUDAL yang sudah berjalan sekitar 5 tahun ini menjadi salah satu tempat yang cukup diminati orang-orang untuk dijadikan tempat makan siang ataupun makan malam. Jadi, tunggu apa lagi ?

Jumat, 11 November 2011

Melupakanmu adalah tersulit bagiku

Saya tidak mau memilih, saya tidak mau melihat. 
Setiap melihatnya tertawa, hatiku jadi gembira, setiap mendengar gelak tawanya, hatiku selalu menoleh untuknya. 
Tapi masih ada yang kurang, ketika aku memberikan bulan untuknya, dia hanya tertawa. 
Apakah yang di tertawakannya ? Setiap hari kulewati bersamanya, dia pun gembira. 
Ketika mataku tampak memerah, dia pun bertanya ? Are you ok ? Bisakah dia bersamaku ? Setelah itu, hapuskanlah ingatanku untuk suka kepadanya. 
Terlalu perih aku melihat dia, terlalu gamang aku untuk tidak mengindahkannya. 
Racun apa sih yang dia terbarkan di dalam badanku ? Sampai hatiku selalu bergetar ketika melihatnya, mukaku selalu berpaling ketika bertatap mata dengannya ? Sayangnya, terlalu susah untuk melupakannya. 
Setiap hari aku telah melihatnya, berjalan, makan, melewatiku, mendengar derap langkahnya. 
Tidak ada kata-kata atau nasehat yang bisa membuatku berpikiran jernih saat ini...

Seandainya aku bisa melupakanmu saat ini juga...

Rabu, 05 Oktober 2011

Pengorbanan yang tidak sia-sia

Beberapa waktu yang lalu saya dan teman saya, vani, mengunjungi salah seorang abang-abang dari Alumni KOSMIK (Korps Mahasiswa Ilmu Komunikasi), Bang Nur Alam. Kunjungan ini berkaitan dengan pencarian dana oleh saya dan teman-teman angkatan saya yang selaku panitia sosialisasi almamater di KOSMIK. Pertemuan ini untuk membawakan baju yang akan di jual ke bang Nur alam.

Terik matahari kota Makassar di pukul 12.00 siang sangatlah tidak bersahabat untuk mengendarai motor menelusuri jalan-jalan protokol yang macet dan berdebu. Tidak henti-hentinya saya berjibaku dengan pengendara lain yang memacu kendaraannya dengan kencang dan kurang hati-hati. Tapi semuanya itu terbayar ketika sampai di tempat tujuan di mana bang Nur Alam berada, yakni di Hotel Santika. Hawa dingin AC hotel ketika masuk di lobby menghilangkan semua rasa lelah sepanjang perjalanan tadi.

Tak disangka dan tak dinyana, setelah bertemu dengan bang Nur Alam, ternyata beliau mengajak saya dan vanni untuk mengikuti kegiatan yang beliau adakan di hotel tersebut. Awalnya saya berfikir, “oh, mungkin ini hanya kegiatan kecil jadi apa salahnya saya ikut.” Setelahnya ada kabar gembira lagi dimana ketika akan memberikan baju pesanan beliau yang awalnya hanya ada dua ternyata beliau malah minta tambah satu lagi dan bahkan beliau malah melebihkan pembayarannya sedikit. (hahaha, Alhamdulillah ya)

Baju Figur 2011

Kesenangan yang tidak disangka tidak hanya sampai disitu, kami diajak makan siang bersama panitia dengan makanan-makanan utama hotel lengkap dengan berbagai macam dessert dan buah-buahan yang segar, sungguh ANUGRA (Anu Gratis) di siang bolong.

Sehabis makan siang , acarapun dimulai yang ternyata merupakan acara PRESS GATHERING : KAMPANYE SOSIAL PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DENGAN OPTIMALISASI LEMBAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KITA TINGKATKAN KEPEDULIAN TERHADAP PMKS bersama Direktur Jenderal KEMENSOS RI. Ada juga pembicara lain dari DPD Kota Makassar dan salah satunya adalah Wakil DPD sendiri. Ketika melihat mereka, saya sudah sangat yakin bahwa acara ini bukanlah acara kecil biasa. Ternyata para peserta yang hadir adalah para Jurnalis dari berbagi media cetak maupun media elektronik seperti TV & Radio. Bahkan petinggi-petinggi humas dari Instansi-instansi setempat. Hanya saya dan teman saya vani yang bukan dari media atau instansi manapun. 

Wakil DPD 1 & DirJen Kemensos bercengkrama
Para pembicara ketika sesi Tanya-Jawab


Di tengah-tengah acarapun saya masih tidak percaya bahwa saya ada di acara sepenting ini, yang biasanya mungkin kita kenal sebagai Press Conference. Tapi inilah hasil dari pengorbanan yang saya dan vani lakukan, berkeliaran di siang hari dengan terik matahari yang menyengat. Bahkan ketika acara sudah selesai, kamipun masih diberikan berbagai macam souvenir. Berangkat dari sini, saya mendapatkan ilmu yang sangat berharga, yakni dapat terjun langsung melihat para Jurnalis bekerja. Bahkan satu hal yang saya sudah duga tapi tidak menyangka beneran ada, yakni ada “oleh-oleh uang transportasi” yang dimana menurutku itu lebih dari cukup untuk hanya uang transportasi.

Souvenir

Interview langsung dari para jurrnalis

 


























Intinya semua berka Kanda Nur Alam, Big Thanks to him

Bersama Abang Nur Alam